Senin, 18 Mei 2015

Masyarakat dan Media, Analisis Dampak Media Bagi Masyarakat



BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
                Media dan masyarakat adalah dua hal yang selalu berkaitan. Sadar atau tidak sadar media massa telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan dimana-mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Berbagai informasi yang disajikan media massa dinilai dapat memberi dampak yang berwujud positif dan negatif. Di era globalisai zaman sekarang yang semua serba modern, setiap perubahan terasa sangat cepat. Mulai dari trend fashion, musik, selera makanan-minuman hingga gaya hidup masyarakat tradisional beralih menjadi gaya hidup masyarakat modern. Berbeda dengan zaman dahulu yang semua pergerakannya terasa lamban dan tidak terburu-buru. Begitu juga dengan media massa mengalami perkembangan yang sangat dirasakan hingga kini. Era dimana banyak lahir media-media baru seperti, televisi, surat kabar, radio, majalah, film dan internet. Maka dari itu, dipertanyakan pula peran dan fungsi media massa ditengah masyarakat sosial dan pengaruhnya.

  1. Rumusan Masalah
1)      Bagaimana sejarah media ?
2)      Apa hubungan antara media massa dan masyarakat ?
3)      Bagaimana pengaruh perkembangan media massa bagi masyarakat ?
4)      Apa peran dan fungsi media massa sebagai penunjang perubahan ?
5)      Apa saja dampak positif maupun magatif dengan adanya media ?
6)      Apa itu budaya massa  dan bagaimana pengaruhnya terhadap budaya mayarakat yang telah ada sebelumnya ?
7)      Bagaimana kita menyikapi pesan-pesan dari media yang kita terima agar tidak menimbulkan dampak negatif yang berkelanjutan ?


  1. Rumusan Tujuan
dari rumusaan masalah diatas maka penulis merumuskan tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk:
1)      Menjelaskan empat era dalam sejarah media
2)      menjelaskan pengertian media dan masyarakat serta hubungan keduanya.
3)      menjelaskan pengaruh perkembangan media massa bagi masyarakat.
4)      Menjelaskan peran dan fungsi media massa sebagai penunjang sosial.
5)      Memaparkan dampak positif dan negatif dengan adanya media.
6)      Menjelaskan tentang budaya massa dan pengaruhnya.
7)      Memberikan beberapa solusi dan cara menyikapi dampak dari media massa.




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Sejarah media

McLuhan bersama Quentin Fiore menyatakan bahwa media pada setiap zamanya menjadi esensi masyarakat.[1] Mereka menyatahan bahwa adanya empat era atau zaman dalam sejarah media, dan masing-masing era berhubungan dengan mode komunikasi dominan pada era bersangkutan.
1.       Era Kesukuan
Era kesukuan mempunyai ciri lisan, yaitu bercerita, dimana orang menjalankan atau mengungkapkan tradisi, ritual dan nilai-nilai mereka melalui kata-kata yang diucapkan. Bagi kebanyakan orang pada era ini, mendengarkan adalah memberikan kepercayaan terhadap apa yang didengar. Berkomunikassi secara lisan tentu saja lebih emosional dan karenanya, masyarakat yang hidup pada era ini bersifat spontan dengan pandangan yang gampang berubah. Dalam komunikassi lisan, setiap individu atau kelompok harus menyimpan informasi yang diperolehnya dalam ingatan dan menyebarkannya kepada orang lain melalui percakapan. Ingatan ini berfungsi sebagai penjaga pengetahuan masyarakat.
2.       Era Tulisan
Pada era tulisan, orang menekankan pada indra penglihatan yang ditandai dengan diperkenalkannya huruf abjadd (alfabet), kemudian mata menjadi indra dominan dalam berkomunikasi. Menurut McLuhan, orang bisa membaca berarti ia mengutamakan fungsi indra penglihatan daripda pendengaran. Anggota masyarakat yang hidup pada era ini dalam melakukan tindakan atau aksi tidaklah bersamaan dengan reaksi atau respon yang diberikan, selalu ada jeda antara informasi yang diterima dengan respon.
Mereka yang dapat membaca dan menulis memiliki status khusus sehingga pendidikan formal memegang peran penting. Individu dan kelompok dapat dibagi antara mereka yang mempunyai pengetahuan atau tidak.mcLuhan menyatakan bahwa penemuan huruf abjad menyebabkan orang melihat lingkungan mereka berdasarkan cara pandang atau perspektif visual dan ruang. Ia juga mengatakan bahwa munculnya abjad membuat pengetahuan tidak lagi menjadi monopoli orang-orang tertentu saja (eksklusif) karena pengetahuan juga dapat diakses oleh banyak orang. Munculnya tulisan menjadiawal dari eradimana komunikasi tidak perlu dilakukan secara tatap muka. Orang mulai mampu mendapatkan informasitanpa bantuan anggota kelompok lainnya, sehingga masyarakat mulai cenderung bersifat individualistik dan meninggalkan orientasinya pada kelompok.


3.       Era Cetak
Penemuan mesin cetak memberikan tanda munculnya era cetak dalam peradaban manusia dan awal reccolusi industri. Dengan adanya mesin cetak memungkinkan orang untuk membuat salinan dari tulisan, buku, pengumuman dsb dalam jumlah besar. teknologi cetak memungkinkan orang untuk menyimpan informasi secara lebih permanen. McLuhan mengamati bahwa buku sebagai salah satu bentuk media cetak telah menjadi ‘mesin pengajaran yang pertama’. Biku ajar tetap menjadi media ppengajaran terpenting di sekolah-sekolah, meskipun sudah ada internet yang banyak digunakan secara luas dewasa ini.
4.       Era Elektronik
Kehidupan sebagian besar manusia sangat bergantung pada teknologi elektronik. McLuhan dan Fiore memiliki pandangan menarik bahwa kehadiran teknologi komunikasi, seperti telegraf, radio, televisi, dan telepon justru membawa manusia kembali pada situasiera kesukuan yang lebih menekankan pada komunikasi secara lisan (oral). Namun, perbedaan terletak pada tempat; era elektronik tidak terikat pada tempat karena pesan dapt dikirim secara elektronis (disiarkan).[2]
Jika era lisan menciptakan budaya komunitas, era tulisan menciptakan budaya kelas, maka era elektronik menciptakan budaya sel, yaitu adanya berbagai kelompok yang saling bersaing untuk membela kepentingannya. muncul politik kepentingan, namun muncul juga nilai-nilai demokrasi. Pada era ini pula orang akan mengidentifikasikan dirinya dengan orang atau kelompok lain yang saling bersaing. Sehingga ia mengetahui berbagai pandangan yang berbeda dan memiliki tantangan untuk mengintegrasikan barbagai perbedaan itu. Era elektronik ini memberikan peluang unik untuk mengevaluasi kembali bagaimana media mempengaruhi masyarakat yang mereka layani.


B.      Hubungan Media Massa dan masyarakat

Istilah ‘media massa’ memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun lalu dan tetap dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet dll. Internet adalah salah satu media baru yang bersifat individual, lebih beragam (diversified) dan lebih interaktif. Walaupun media baru menunjukkan pertumbuhan yang cepat, namun belum terlihat tanda-tanda b ahwa media massa ‘lama’  akan berkurang peranannya dibandingkan sebelumnya. Peranannya tetap bertahan dengan cara terus menerus menambah kemampuannya dalam upaya menghadapi media baru.
Menurut Denis McQuail (2000), medi massa memiliki sifat dan karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas (universality of reach), bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media masssa. Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik dan budaya masyarakat kontemporer dewasa ini. Dari perspektif politik, media massa telah menjadi elemen penting dalam proses demokratisasi karena menyediakan arena saluran bagi debat publik, menjadikan calon pemim[pin politik dikenal masyarakat dan juga berperan menyebarluaskan berbagai informasi dan pendapat[3]
Dari perspektif budaya, media massa, telah menjadi acuan utama untuk menentukan definisi-definisi terhadap suatu perkara, dan media masssa memberikan gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan industri media, diversifikasi media massa dan konsolidasi kekuatan media massa di masyarakat.[4]
Sulit untuk menatik garis yang jelas antara teori media massa dan teori masyarakat. Media merupakan media lembaga sosial yang terpisah, namun berada dalam masyarakat. Media memiliki aturan-aturan dan tindakan sendiri, namun demikian media massa harus memiliki batasan (ruang lingkup) yang jelas terhadap masyarakat yang lebih luas. Sejalan dengan semakin meningkatnya aktivitas media, peran ekonominya yang semakin besar dan kekuatannya secara informal, media massa pada akhirnya akan tetap bergantung pada masyarakat, walaupun lembaga ini memiliki kedudukan independen.
Hubungan antara media dan masyarakat pada dasarnya akan bergantung pada waktu dan tempat dimana media massa itu berada. Media massa di berbagai negara pada dasarnya memiliki perkembangan yang berbeda-beda, tergantung pada sistem ekonomi dan politik negara tersebut. Media massa di negara-negara yang memiliki sistem kemasyarakatan yang tidak terlalu individualistik, komunal, religius dan tidak terlalu sekuler biasanya memiliki media massa yang yang berbeda dengan negara-negara Barat dengan sistem politik dan ekonomi yang lebih liberal. Bahkan memi;liki teori dan praktik media yang berbeda pula.


C.      Pengaruh Perkembangan media Massa terhadap Masyarakat

Pengaruh yang ditimbulkan media massa telah menumbuhkan perkembangan dan pembaharuan yang cepat dalam masyarakat. Pembaharuan yang berwujud perubahan ada yang ke arah positif dan ada yang ke arah negatif. Pengaruh media tersebut berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti komunikator, isi pesan dari media itu sendiri serta tanggapan dari masyarakat.
Kita sadari atau tidak, masyarakat sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya media massa membujuk untuk menggunakan produk tertentu (iklan). Ataupun secara tidak langsung membujuk untuk mendukung ideologi politik atau partai tertentu. Seehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa teori kontemporer yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi massa, yaitu:
§  Teori perbedaan individu
Menurut teori ini terdapat kecenderungan baru dalam pembentukan watak seseorang melalui proses balajar. Adanya perbedaan pola pikir dan motivasi didasarkan pada pengalaman belajar. Perbedaan watak individu ini disebabkan karena perbedaan lingkungan yang mrnghasilkan berbagai pandangan dalam menghadapi sesuatu. Lingkungan akan mempengaruhi sikap, nilai-nilai serta kepercayaan yang mendasari kepribadian seseorang dalam menanggapi informasi yang datang. Demngan demikian pengaruh media terhadap individu akan berbeda satu sama lain.
§  Teori penggolongan sosial
Penggolongan sosial lebih didasarkan pada tingkat penghasilan, pendidikan, tempat tinggal dan agama. Masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang cenderung sama maka akan membentuk sikap yang sama dalam menghadapi stimulasi tertentu. Persamaan ini berpengaruh terhadap tanggapan mereka dalm menerima pesan yang disampaikan media massa.
§  Teori hubungan sosial
Menurut teori ini, banyak masyarakat menerima pesan yang disampaikan media diperoleh melalui hubungan atau kontak dengan orang lain daripada menerima langsung dari media massa. Dalam hal ini, hubungan antarpribadi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penyampaian informasi media
§  Teori norma-morma budaya
Teori ini menganggap bahwa pesan yang disampaikan media massa akan mendapat tafsiran yang berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan budayanya. Ada beberapa cara yang ditempuh media massa dalam mempengaruhi norma-norma budaya. Pertama, informasi yang disampaikan media dapat memperkuat pola-pola budaya yang berlaku dan meyakinkan masyarakat bahwa budaya tersebut harus dipatuhi. Kedua, media massa dapat menciptakan budaya-budaya baru yang dapat melengkapi budaya lama yang tidak bertentangan. Ketiga, media massa dapat merubah budaya yang ada dan sudah berlaku sejak lama serta dapat merubah perilaku masyarakat itu sendiri.



D.      Peran dan fungsi media masa sebagai penunjang perubahan

Ada beberapa poin mengenai peran dan fungsi media massa bagi masyarakat. Melalui media kita dapat belajar banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran. Berita tentang peristiwa yang sulit dijangkau dapat kita ketahui melalui media massa, seperti peristiwa-peristiwa luar negeri maupun dalam negeri dapar diketahui dengan cepat dan mudah. Hal ini karena media massa memiliki kemampuan untuk memberikan informasi-informasi secara efektif. Adapaun peran media massa yakni sebagai berikut:
1)      Media massa dapat memperluas pemikiran. Kebanyakan orang yang hidup dalam masyarakat tradisional dapat mengikuti arus modernisasi dengan adanya media massa. Media juga membantu negara-negara yang sedang berkembang mengenal kehidupan negara lain sehingga dapat memperoleh pandangan baru dalam menata arah masa depan negaranya.
2)      Media massa dapt memusatkan perhatian. Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modern sedikit semi sedikit mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa. Sehingga hal-hal yang dianggap penting, yang menarik, trend baru dan sebagainya berasal dari media. Akibatnya lama kelamaan masyarakat mulai meninggalkan budayanya karena dianggap kuno dan tidak modern.
3)      Media massa mampu menumbuhkan aspirasi. Secara tidak langsung aspirasi masyarakat tumbuh melalui siaran-siaran atau informasi yang disampaikan media massa. Banyak hal-hal baru yang media sajikan kepada masyarakat. Misalnya, gaya berpakaian, potongan rambut, sikap dan gaya berbicara para intertainer dll. Hal yang perlu diperhatikan bahwa terkadang aspirasi yang berlebihan akan membawa resiko atau dampak buruk jangka pendek maupun jangka panjang.
Fungsi media massa yaitu:
1)      Sebagai pemberi informasi
2)      Sebagai pengambilan keputusan. Maksudnya adalah media massaberperan dalam menghantarkan pesan sebagai bahan diskusi, menyampaikan pesan para petinggi atau politisi serta memperjelas masalah-masalah yang disampaikannya.
3)      Sebagai pendidik. Dalam hal ini media dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Baik berupa pendidikan yang berkaitan dengan sekolah atau akademis maupun pengetahuan-pengetahuan umum.
4)      Hiburan dan lain-lain.

E.       Dampak positif dan negatif media massa
Pengaruh media massa pada pribadi secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan khalayaknya bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
1.       Dampak positif
a)      Masyarakat akan memperoleh suatu informasi dengan lebih pantas. Misal berita peristiwa-peristiwa di luar negeri dapat diketahui khalayak dengan mudah melalui media. Hal ini akan menyebabkan masyarakat peka terhadap isu-isu semasa.
b)      Melalui penggunaan internet membolehkan masyarakat keluar dari kepompongnya. Maksudnya, adanya interaksi dua hal antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain sehingga tidak melihat dari satu sudut pandang. Sebaliknya, kita akan membuat penilaian mengenai masyarakat luar juga. Bahkan ide dan pendapat ini mampu mendorong masyarakat untuk berusaha ke arah yang lebih baik.
c)       Media amat memengaruhi kesan kognitif media seperti pembentukan sikap terhadap perkara yang berkaitan dengan ekonomi, politik, agama, keamanan dan peristiwa semasa.
d)      Dibidang pendidikan, media massa dapat membantu dalam mempermudah proses pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
e)      Dalam bidang ekomoni, madia mempermudah proses perrtukatan barang, mempermudah proses impor maupun ekspor.
2.       Dampak negatif
a)      Media  banyak memberitakan adegan kekerasan dan menampilkan aksi pornografi. Dalam perspektif ini, banyak penelitian menmberikan pernyataan bahwa adanya pemberitaan ini menyebabkan kekerasan dan kriminalitas semakin meningkat. Terutama oleh kaum muda, mengakibatkan adanya gangguan emosional, ketakutan, kekhawatiran dan selera yang menyimpang.
b)      Media massa zaman sekarang bisa ‘diatur’ penyiarannya. Banyak media massa mempropagandakan suatu pesan untuk mendukung tokoh atau kelompok tertentu. Sehingga seorang yang bergelut dibidang pers yang seharusnmya bersifat netral, justru mendapat ‘kekangan’ dari perusahaan medianya. Itu karena media yang berpihak pada tokoh atau partai politik tertentu pasti selalu harus membawa nama baik orang-orang di pihak mereka. Sehingga membuat pesan yang diberitakan menjadi tidak murni lagi dan terkesan dimanipulasi.
c)       Mengikis budaya tradisional dan budaya asli suatu negara yang sudah berlaku sejak lama
d)      Kekuatan media massa mempengaruhi gaya hidup seseorang
e)      Banyak waktu yang dihabiskan di depan media massa seperti internet, televisi dan game online. Sehingga membuat seseorang seakan-akan terisolasi dari kehidupan sosial di dunia nyatanya.


F.       Budaya massa

isi yang lazim diproduksi dan disebarluaskan oleh media massa selama berpuluh tahun disebut sebagai budaya massa (lihat Rosenberg dan white, 1957). Istilah istilah budaya massa mengandung konotasi buruk, terutama karena ada kaitannya dengan aspek budaya yang disenangi oleh para orang ‘tidak terdidik’ atau orang yang tidak tau membedakan. Di sisi lain, istilah tersebut juga mempenyai konotasi baik, sebagaimana yang diartikan orang di negara Soviet. Alasan dibalik konotasi baik tersebut sama dengan alasan dari sudut tinjauan demokrasi, yaitu karena massa dinilai sebagai sumber atau agen perubahan sosial yang progresif.
Terdapat beberapa upaya untuk memberi definisi objektif terhadap pengertian budaya massa. Wilensky (1964, hal. 176) membandingkannya dengan konsep ‘budaya tinggi’. Budaya tinggi diciptakan dan berada dibawah pengawasan kalangan elit budaya yang berperan sesuai dengan tradisi estetika, sastra dan ilmu pengetahuan serta ketat dan dilaksanakan ecara sistematis. Sedangkan budaya massa mengacu ke pengertian produk budaya yang diciptakan semata-mata untuk pasar massa.
Jika dibandingkan dengan budaya rakyat atau budaya yang sudah ada terlebih dahulu sebelum adanya budaya massa.  Budaya rakyat ini kadangkala diremehkan oleh kalangan elit karena dianggap terlalu sederhana, ketinggalan zaman, atau karena erat kaitannya dengan kaum petani dan kehidupan ‘kelas bawah’. Disamping itu, upaya pemerintah untuk melestarikannya sebagai budaya yang hidup biasanya dilaksanakan agak lambat. Namun disis lain, budaya rakyat telah menjadi sumber penyegaran tradisi seni, sebagaimana yang terlihat pada berbagai ekspresi seni baru dewasa ini yang memanfaatkan pola, bahan, tema dan nilai-nilai budaya rakyat.
Bauman (1972) tidak menggambarkan budaya massa sebagai akibat yang tidak dapat ditolak, yang lahir dari suatu  proses masyarakat modern yang terjadi pada hampir semua tempat; munculnya pasar, keunggulan organisasi besar dan tersedianya teknologi baru dalam bidang produksi budaya.
 Media massalah yang membuka kemungkinan lahirnya budaya massa. Media cenderung ‘menjajah’ budaya tinggi maupun budaya rakyat dalam segi isi dan bentuk. Budaya rakyat banyak mengalami pengikisan karena khalayak media kurang meminati dan jenis keterampilan yang mendukung budaya tersebut pun kurang diperlukan dibandingkan dengan jenis keterampilan yang mendukung budaya tinggi yang secara institusional lebih banyak dikembangkan.
Untuk lebih jelasnya lihatlah tabel perbandingan berikut ini:[5]

Aspek yang dibandingkan
Budaya tinggi
Budaya massa
Budaya rakyat
Kadar dan tipe innstitusionalisasi
Diakui, dilindungi dan dikembangkan oleh organisasi sosial formal. Nilai sosial tinggi.
Tergantung pada media dan pasar.
Pada awalnya diabaikan, sekarang seringkali dilindungi secara resmi.
Tipe organisasi dan produksi
Tidak terorganisasi, unik, dan untuk pasar khusus
Diproduksi massal untuk pasar massa, memanfaatkan teknologi secara terencana dan  dan terorganisasi.
Direproduksi berdasarkan rancangan corak tradisionayang dibuat dengan tanganl. Pasar  tidak penting.
Isi dan makna
Bermakna ganda (ambigu), mengganggu dan tidak terikat pada waktu
Dangkal, tidak bermakna ganda, menyenangkan,universal, tetapi bisa punah
Terlepas dari kesadaran  makna dan tujuan (mungkin jelas, mungkin juga kabur) dekorasi atau ritualistik, tidak universal tetapi menembus kurun waktu
Khalayak
Jumlahnya telatif sedikit; bagi ahli seni terlatih dan berpendidikan
Mencangkup setiap orang; heterogen, berorientasi konsumtif
Semua anggota kelompok budaya yang sama. Jadi keanggotaannya terbatas
Tujuan pemakaian/ efek
Memperluas/ memperdalam pengalaman. Keputusan intelektual prestise
Kesenangan seketika; pengalihan perhatian
Kesinambungan; adat kebiasaan, solidariitas/ integrasi


G.     Solusi dan cara menyikapi dampak dari media

Ada beberapa solusi (opini) yang penulis sampaikan dalam tema ini yang sekiranya dapat meminimalisir atau memperkecil resiko dari dampak media yang terjadi dewasa ini, yaitu dengan:
1)      Memberikan pengawasan melalui aturan dalam bentuk undang-undang dan dikendalikan oleh pemerintah dan memberikan sanksi-sanksi. Diperkuat kembali peran Dewan Pers dan KPI dalam mengatur penyiaran dan penerbitan informasi kepada khalayak.
2)      Meningkatkan pembinaan terhadap pendidikan  moral dan agama pada tiap individu sejak dini. Disini peran orangtua/ guru sangat penting dan berpengaruh bagi perkembangan karakter anak dan remaja.
3)      Penyaringan budaya asing dengan meningkatkan internalisasi budaya asli. Jangan menggantungkan seluruh pengetahuan hanya kepada media, misal jika kita butuh pemahaman tentang suatu pembelajaran kita bisa bertanya langsung dengan dosen, guru atau orang yang memang ahli. Ini akan membuat sebuah proses komunikasi lebih efektif dan mudah dipahami.
4)      Meningkatkan pemahaman dan analisis informasi. Disini sikap skeptik sangat diperlukan, yaitu tidak mudah percaya begitu saja dengan apa yang disampaikan media. Misal dalam bidang politik tentu saja banyak media yang mempropagandakan pesan-pesan yang sangat persuasif. Maka khalayak harus kebal terhadap pengaruh media.
5)      Selektif atau memilah-milah program yang sekiranya mempunyai nilai-nilai moral, edukasi dan manfaat bagi kita. Dengan ini kita dapat disebut sebagai khalayak yang aktif. Khalayak yang aktif dapat digambarkan dengan semakin banyak pilihan dan diskriminasi yang terjadi dalam hubungan dengan media serta konten didalamnya, kita sudah mempunyai perencanaan penggunaan media. Dan dalam pola memilahannya kita bisa konsisten.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut,  penulis menyimpulkan bahwa media memang sangat berpengaruh bagi perkembangan masyarakat untuk kedepannya. Begitu juga budaya ‘baru’ yang dilahirkan oleh media sudah menyebarluas terhadap masyarakat dan semakin mengikis budaya asli. Maka dari itu kita benar-benar harus aktif dan cerdas dalam menyikapi dampak yan


[1] Marshal McLuhan dan Quentin Fiore, The Medium is the Massage, New York; Bantam Books, 1967, dalam Richard west dan Lynn H. Turner, Introducing Communication Theory, hal 464. Lihat juga E.M., Griffinn, First Look At Communication Theory, haal 345-347.
[2] Ibid.
[3] Denis McQuail (2000), Mass Comunication Theory, 4th Edition, London: Sage Publication, hal 4.
[4] Ibid.
[5] Denis McQuail.(1996),  Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, edisi kedua, hal 39.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar