Rabu, 11 Februari 2015

masyarakat Indonesia



Masyarakat Indonesia
Pengertian masyarakat
                Dalam KBBI, definisi masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sedangkan dalam ruang lingkup sosiologi, masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu pada suatu kelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.  Di Negara kita ini, Indonesia memiliki struktur masyarakat yang beragam. Dari struktur masyarakat yang beragam inilah, ada istilah masyarakat multikultural. Definisi masyarakat multikultural dalam buku  Dasar-Dasar Sosiologi, adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multicultural ini merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan , suku, ras, etnis, agama dan budaya. Dalam masyarakat multikultural, perbedaan kelompok sosial, kebudayaan dan suku dijunjung tinggi. Namun tidak berarti adanya kesenjangan dan perbedaan hak dan kewajiban diantara mereka. Maka untuk mewujudkan kerukunan dalam masyarakat, diperlukan sebuah paham multikulturalisme, yaitu sebuah pandangan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dalam masyarakat. Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup toleran, saling pengertian dan tenggang rasa.
Kategori masyarakat Indonesia
1.    Berdasarkan sikap pergaulan dengan masyarakat lain
·         Masyarakat Eksklusif
Masyarakat eksklusif adalah mereka yang membatasi pergaulan dengan masyarakat lain. Masyarakat ini cenderung memisahkan diri dan tertutup dari pengaruh luar.  Masyarakat yang disibukkan oleh urusannya masing-masing dan kurang berinteraksi baik dengan lingkungannya. Sehingga merasa takut budaya lain merusaki budayanya.
Contoh: orang-orang kaya yang individualis, orang-orang jawa dulu yang  memingit(tidak mengijinkan keluar) anak perempuannya. Orang-orang kerajaan pada jaman dahulu yang hanya berinteraksi dengan para penghuni kerajaan saja dsb.
·         Masyarakat Inklusif
Masyarakat inklusif adalah masyarakat yang terbuka dengan budaya lain sehingga cenderung lebih mudah berinteraksi atau bergaul dengan masyarakat lain. Sehingga menjunjung tinggi persamaan derajat.
Contoh: yaitu orang-orang yang mudah bergaul, mempunyai teman yang banyak, Orang orang yang bersikap terbuka dalam menerima teman-teman baru tanpa memandang latar belakangnya
Jika dibedah secara cermat, masyarakat inklusif cenderung mamandang positf terhadap pengaruh dari luar ataupun pergaulan dengan orang lain. Sedangkan masyarakat eksklusif cenderung memandang negatif terhadap pengaruh dan pergaulan dari luar lingkungan mereka.
2.    Berdasarkan sikap terhadap perubahan
·         Masyatrakat Konservatif
Masyarakat konservatif adalah masyarakat yang tidak menyukai adanya pembaruan karena menganggap budaya mereka sudah sempurna.
Contoh: suku Dayak , suku Badui dan suku pedalaman lainnya
·         Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang mengikuti arus perkembangan zaman dan terbuka dalam menerima perubahan.
Contoh: masyarakat kota atau desa yang menerima adanya teknologi-teknologi baru. Menerima adanya media komunikasi yang canggih dsb.
3.    Berdasarkan cakupan wilayah
·         Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan umumnya bersifat individualis, dinamis, dan professional. Sedangkan pola pikir mayoritas masyarakat perkotaan  cenderunt rasional dan sekuler
·         Masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan cenderung bersifat kekeluargaan satu sama lain, ramah, suka bergotong royong dan biasanya peduli terhadap lingkungan sekitar dan warisan nenek moyang mereka
Selanjutnya, penulis akan memaparkan berbedaan antara mutikulturalisme dan pluralisme multikulturalisme adalah paham yang menerima keberagaman ras,suku,etnis, agama dan budaya, sedangkan pluralisme adalah paham yang berpendapat bahwa dari perbedaan latar belakang tersebut dapat hidup dengan damai dalam wilayah masyarakat yang sama atau hidup dalam satu bangsa. Jadi multikulturalisme menerima adanya perbedaan dan keragaman tetapi tidak menerima kesetaraan dan tidak mempelajari secara mendalam dari perbedaan ras, budaya,agama, suku tersebut sedangkan pluralisme tidak hanya menerima perbedaan itu tetapi juga mempelajarinya untuk sebuah kebermanfaatan dan dan menghindari adanya konflik dan perpecahan.


Buku referensi:
Syarbaini,Syahrial dan Rusdianta.2019.Dasar-dasar Sosiologi.Graha Ilmu:Yogyakarta.
Soekanto.1986.Sosiologi Suatu Pengantar.CV Rajawali:Jakarta
Soekanto,Soerjono dan Budi Sulistyowati.2003.Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi.PT Rajagrafindo Persada:Jakarta.